Sunday, April 26, 2009

Pita 10 "Lebih Banyak Disiplin Berarti Lebih Sedikit Kebebasan"

Dalam Proses pendewasaan, kita telah berkali-kali mengalami pengarahan melalui berbagai bentuk disiplin. Sebagai seorang anak kecil anda duduk di bangku yang sudah diatur dalam sebuah deretan dengan bangku-bangku yang lain. Anda tidak diperbolehkan berbicara. Anda harus tetap duduk di situ, kecuali diberi ijin untuk bangkit. Anda harus pulang pada waktu yang tertentu dan tidur pada jam yang tertentu, meskipun mungkin anda belum lelah. Barangkali anda pernah dikenai jenis disiplin yang lain, disiplin militer. Dalam pendidikan dasar, anda dikunci, dilucuti semua identitas pribadi anda dan dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan standar tingkah laku tertentu.

Dengan pengalaman-pengalaman tersebut sebagai acuan, tidaklah mengherankan bila perkataan "disiplin" mengandung arti yang negatif bagi banyak orang. Walaupun kita mempercayai bahwa hal tersebut akan bermanfaat bagi kita, perasaan kita selalu menghubungkan disiplin dengan kehilangan kebebasan pribadi. Bila kita melangkah mundur dan mengulas disiplin secara obyektif, maka akan menjadi jelaslah bagi kita bahwa kasusnya bukanlah ini. Kebebasan dan disiplin tidak dapat dipertukarkan. Keduanya dapat berada dalam berbagai kombinasi.

Pertimbangkanlah 4 hal berikut ini
  1. Kita dapat memiliki kebebasan yang rendah dengan sedikit disiplin. Contoh dari halini adalah keadaan di daerah perkotaan yang tingkat kejahatannya tinggi, sehingga anda tidak dapat berjalan-jalan di jalan karena takut akan keselamatan anda.
  2. Ada kebebasan yang tinggi dengan disiplin yang rendah. Hidup di sebuah pulau di daerah tropis di mana kehidupan adalah mudah, merupakan contoh untuk hal ini.
  3. Kebebasan yang rendah dengan disiplin yang tinggi dapat terjadi, dan kita paling akrab dengan kombinasi ini. Contohnya adalah penjara dan pemerintahan-pemerintahan yang otokratis.
  4. Akhirnya,terdapat kebebasan yang tinggi dirangkaikan dengan disiplin yang besar. Ini terjadi bila seserang melakukan disiplin diri. Dia menetapkan tujuan-tujuannya sendiri, merumuskan suatu strategi dan melaksanakan perintah pada diri sendiri. Dia memprogram dirinya sendiri untuk memperoleh kepuasan atas kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Dia belajar memanfaatkan waktu dan enerjinya sebaik-baiknya dan sebagai hasilnya, dia bekerja lebih sedikit dan memperoleh lebih banyak.

No comments:

Post a Comment